Kamis, 01 Desember 2011

konseling Remaja

PSIKOLOGI REMAJA, KARAKTERISTIK DAN PERMASALAHANNYA


A.  PSIKOLOGI REMAJA

REMAJA
Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere  yang berarti to grow atau to grow maturity ( Golinko, 1984 dalam Rice, 1990). Masa remaja merupakan periode transisi antara  masa anak-anak dan masa dewasa. Secara umum dikatakan bahwa masa remaja berawal dari usia 12 sampai akhir usia belasan.

Salah satu pakar psikologi perkembangan Elizabeth B. Hurlock(1980) menyatakan bahwa masa remaja ini dimulai pada saat anak mulai matang secara seksual dan berakhir pada saat anak mencapai usia dewasa secara hukum. Masa remaja terbagi menjadi dua, yaitu remaja awal dan remaja akhir. Masa remaja awal dimulai pada saat anak-anak mulai matang secara seksual yaitu pada usia 13-16 tahun. Sedangkan masa remaja akhir meliputi periode setelahnya sampai dengan 18 tahun, yaitu usia dimana seseorang dinyatakan dewasa secara hukum.  

Banyaknya permasalahan dan krisis yang terjadi pada masa remaja ini menjadikan banyak ahli dalam bidang psikologi perkembangan menyebutnya sebagai masa krisis. Pada masa ini perubahan terjadi sangat drastis dan mengakibatkan terjadinya kondisi yang serba tanggung dan diwarnai oleh kondisi psikis yang belum mantap, selain dari pada itu periode inipun dinilai sangat penting bahkan Erik Erikson(1998) menyatakan bahwa seluruh masa depan individu sangat tergantu pada penyelesaian krisis pada saat ini.

PERKEMBANGAN REMAJA
 Perkembangan adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan. Perubahan itu dapat terjadi secara kuantitatif  dan kualitatif. Beberapa perubahan yang dialami remaja adalah perubahan fisik, psikis dan sosial.

Perkembangan fisik remaja
Masa remaja diawali dengan masa pubertas, yaitu masa terjadinya perubahan-perubahan fisik ( meliputi penampilan fisik seperti bentuk tubuh dan proporsi tubuh) dan fungsi fisiologis ( kematangan organ-organ seksual). Perubahan fisik ini merupakan peristiwa yang yang paling penting, berlangsung cepat drastis, tidak beraturan dan terjadi pada sistem reproduksi. Perubahan tubuh ini disertai dengan perkembangan bertahap dari karakteristik seksual primer dan karakteristik seksual sekunder.

Karakteristik seksual primer mencakup perkembangan organ-organ reproduksi, sedangkan karakteristik seksual sekunder mencakup perubahan dalam bentuk tubuh sesuai dengan jenis kelamin misalnya pada remaja putri ditandai dengan menarche (menstruasi pertama) pada rata-rata usia 12 tahun, tumbuhnya rambut-rambut pubis, pembesaran buah dada, pinggul, sedangkan pada remaja putra mengalami pollutio ( mimpi basah pertama kali) pada usia sekitar 11-13 tahun, pembesaran suara. Tumbuh rambut-rambut pubis, dada, kaki dan kumis atau lainnya.

Selama masa remaja, perubahan tubuh ini akan semakin mencapai keseimbangan yang sifatnya individual. Diakhir masa remaja, ukuran tubuh remaja sudah mencapai bentuk akhirnya dan sistem reproduksi sudah mencapai kematangan secara fisiologis. Sebagai akibat proses kematangan sistem reproduksi ini, seorang remaja sudah dapat menjalankan fungsi prokreasinya, artinya sudah dapat mempunyai keturunan. Meskipu begitu hal ini bukan berarti remaja sudah mampu bereproduksi dengan aman secara fisik.

Perkembangan Psikis dan sosial  remaja
Ketika memasuki  masa pubertas, setiap anak telah mempunyai sistem kepribadian yang merupakan pembentukan dari perkembangan selama ini. Diluar sistem kepribadian anak seperti perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi, pengaruh media masa, keluarga, sekolah, teman sebaya, budaya, agama, nilai dan norma masyarakat tidak dapat diabaikan dalam proses pembentukan kepribadian tersebut.

Pada masa remaja, mood ( suasana hati), bisa berubah dengan cepat.  Perubahan mood (swing)  yang drastis pada remaja ini biasanya karena beban pekerjaan rumah, pekerjaan sekolah, atau kegiatan sehari-hari. Meski mood  remaja mudah berubah-ubah, hal ini belum tentu merupakan gejala atau masalah psikologis.

Dalam hal kesadaran diri, remaja mengalami perubahan yang dramatis. Mereka sangat rentan terhadappendapat orang lain karena mereka menganggap bahwa orang lain sangat mengagumi atau mengkritik mereka seperti mereka menggumi dan mengkritik dirinya sendiri. Anggapan ini membuat remaja sangat memperhatikan penampilan dan citra diri yang direfleksikan. Remaja cenderung menganggap diri mereka sangat unik dan bahkan percaya bahwa keunikan mereka akan berakhir dengan kesuksesan dan ketenaran.  Remaja putri akan bersolek berjam-jam dihadapan cermin karena ia percaya , orang akan melirik dan tertarik pada  kecantikannya. Sedangkan remaja putra akan membayangkan dirinya dikagumi lawan jenisnya jika ia terlihat unik dan ”hebat”

Pada usia 16 tahun keatas, keeksentrikkan remaja akan berkurang dengan sendirinya jika ia sering dihadapkan dengan dunia nyata. Anggapan remaja bahwa mereka selalu diperhatikan oleh orang lain kemudian menjadi tidak berdasar. Pada saat inilah remaja mulai dihadapkan dengan realita dan tantangan untuk menyesuaikan impian dan angan-angan mereka dengan  kenyataan. 








B.  KARAKTERISTIK MASA REMAJA
Sebagai periode yang paling penting, masa remaja ini memilikui karakteristik yang khas jika dibanding dengan periode-periode perkembangan lainnya.
  1. Masa remaja adalah periode yang penting
     Periode penting karena memiliki dampak langsung dan dampak jangka panjang dari apa yang terjadi dimasa kini. Selain itu, periode ini pun memiliki dampak penting terhadap perkembangan fisik dan psikologis individu yang cepat dan drastis. Kondisi yang membutuhkan remaja untuk menyesuaikan diri.